Kisah Inspiratif

bismillah..
bada tahmid wa sholawat..

siang kemarin, ada seorang ustadz yang baru saya temui 2x berbagi sebuah kisah inspiratif.

“dulu, sewaktu saya muda..ya meskipun sekarang masih muda juga.. hehe..” ucap ustadz yang diselingi tawa kecil
“saya terbiasa melakukan perjalanan 2 bulan sekali bersama seorang sahabat. bermodalkan sepeda motor sederhana kami berangkat dari kota kami tinggal, Solo mengelilingi pulau jawa. Berdakwah, melihat kondisi umat islam, mengambil pelajaran dari tiap tempat yang kami singgahi.

tapi di satu waktu, tahun 2008 lebih tepatnya, Alloh memberi kami ujian. kami mengalami kecelakaan yang waktu itu membuat kaki saya patah dan urat nadi sahabat saya hampir putus. orang orang berdatangan memberi pertolongan. saya minta tolong untuk diambilkan air, karena biasanya air putih bisa membantu menenangkan diri. saya berikan air itu pada sahabat saya.

“ustadz, minum ini..” ucap saya pada sahabat yang sekaligus menjadi guru saya.
“sekarang jam berapa?” tanyanya.
“setengah 5 ustadz.”
“nanti saja minumnya, tanggung saya lagi daud.”
“tapi ini darurat tadz, Alloh pun memberikan rukhsokh.”
“nda apa apa. cuma gini doang ko.”

subhanalloh, padahal luka beliau jauh lebih parah saat itu. tapi mati dalam keadaan berpuasa lebih ia sukai dibanding harus membatalkan puasanya.

singkat cerita, beberapa jam kemudian kami dibawa kerumah sakit untuk dioperasi. saya dibawa ke ruangan yang di dalamnya terdapat pasien pasien yang sedang dibius. qodarulloh, waktu itu saya hanya dibius lokal dari perut ke bawah, karena yang luka di bagian kaki saya. dalam keadaan seperti itu, saya mendapat pelajaran yang luar biasa. ternyata, meski semua orang didalm ruangan itu terbius tapi mulut mereka tetap mengeluarkan kata kata.

ada seorang pasien wanita, dari lisannya keluar kata kata yang isinya rayuan. seperti seorang wanita “nakal” yang menggoda laki laki. naudzubillah
di sebelah wanita itu ada juga seorang laki laki, katanya dari pesantren. tapi lisannya justru keluar kata kata kasar, isinya kebun binatang. suster yang menanganinya sempat kesal memaksa anak itu berhenti dan menggantinya dengan istighfar, sholawat, dan sebagainya meskipun anak itu tidak sadar.

dari situ saya ketakutan, saya berdoa “ya Alloh jangan biarkan saya dibius total.” saya takut yang keluar dari lisan saya tak ubahnya seperti dua lisan yang saya dengar tersebut.

tapi ada satu orang yang lisannya mengeluarkan kalimat kalimat thoyyibah. masyaa Alloh. menangis saya dibuatnya. dalam kondisi tidak sadar pun yang diingat Alloh, bagaimana dalam kondisi sadarnya? ya, orang itu adalah sahabat sekaligus guru saya. Allohu Akbar. sodaqta ya Alloh !

maha benar Alloh bahwa kelak ketika kita dibangkitkan, yang berkata bukan lagi lisan yang menipu. tak ada lagi yang mampu menutupi aib aib kita. semuanya dibuka, semuanya menjadi saksi.

QS. An Nuur 24

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴿٢٤﴾
“Yauma tasyhadu `alaihim alsinatuhum wa aidiihim wa arjuluhum bimaa kaanuu ya`lamuuna”.

”pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”.

QS. Yaasiin 65.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ﴿٦٥﴾
“Al yauma nahtimu `alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuuna”.

”Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”

lalu pertanyaanya, bagaimana dengan kita? apa yang akan keluar dari lisan kita ketika kita tidak sadar? akan seperti apa anggota badan kita bersaksi atas diri kita nanti?
jawabannya dikembalikan lagi pada kita. yuk, instropeksi
semoga bermanfaat dan bisa diambil pelajaran.

Tinggalkan komentar